Sunday, November 22, 2009

The Name of The Rose

The Name of the Rose, novel yang terjual lebih dari lima puluh juta eksemplar di seluruh dunia ini bercerita tentang misteri pembunuhan di ... thumbnail 1 summary

The Name of the Rose, novel yang terjual lebih dari lima puluh juta eksemplar di seluruh dunia ini bercerita tentang misteri pembunuhan di sebuah biara. Biara Benediktin yang biasanya tenang dan damai oleh doa para rahib dan novis itu dikejutkan oleh serangkaian kematian misterius. William, sebagai inkuisitor Fransiskan, bertugas menyelesaikan kasus ini sebelum utusan Paus tiba di biara itu.

Petunjuk yang William peroleh mengarah kepada penghuni biara. Tetapi siapa? Bagaimana mungkin para rahib yang hari-harinya diisi dengan berdoa dan melakukan kebaikan bisa melakukan tindakan sekeji itu? Apa pula tujuan pembunuh para rahib itu?

Novel Umberto Eco yang kental bernuansa misteri ini tidak hanya menyuguhkan cerita pembunuhan biasa. Dengan sangat cerdas, Eco menghadirkan kehidupan biara yang puritan lengkap dengan tradisi pemikiran gereja Abad Pertengahan.

“… mempertanyakan kebenaran dari perspektif teologis, filosofis, ilmiah, dan historis.”—The Merriam-Webster Encyclopedia of Literature

“Sebuah dunia penuh metafor dan paradoks hasil kreasi seorang cendekiawan.”—Library Journal

"Sebuah novel pertama yang fenomenal."—New York Times Book Review

"Dunia pada Abad Pertengahan Akhir, seiring dengan keunggulan penemuan-penemuan dan ide-idenya … pemikiran-pemikirannya, gaya hidupnya, ketegangan politiknya, dan intrik-intrik kepasturan … rangkaian penalaran keagamaan yang “menyimpang” dari ajaran-ajaran agama—penalaran-penalaran yang membuat kita berkeringat karena sangat menggairahkan—semua ini dihadirkan dengan keanggunan yang menawan dan kelincahan yang memikat."—Financial Times.

"Novel ini merupakan senyawa dari kisah-kisah filosofis Voltaire … dalam penyampaian yang menghibur dari sebuah kisah fiksi kaum terpelajar, terkandung sebuah pembelaan yang menggetarkan terhadap kebebasan, ketidakekstreman, dan kearifan."—L’Express.

"Sebuah novel dengan kecerdasan yang sangat menarik dan mengagumkan, perbendaharaan linguistik yang kaya, serta tema yang mencengangkan."—Il Giorno.

Umberto Eco lahir pada 5 Januari 1932 di Alessandria, Italy. Tesis doktoralnya, Il Problema estetic in Tommaso d'Aquino (Estetika Thomas Aquinas), terbit pada 1956.

Pada tahun yang sama, dia memulai karier akademisnya sebagai dosen di University of Turin, tempat dia belajar filsafat dan estetika Abad Pertengahan. Kedekatan dan ketertarikan Eco pada kebudayaan populer terjadi lebih awal; dia mulai menulis kolom bulanan "Diario minimo" pada 1959, dan aktif memberikan komentar tentang kebudayaan dan peristiwa aktual sejak saat itu. Eco mengajar di berbagai universitas di seluruh dunia dan menjabat sebagai ketua jurusan Semiotika di University of Bologna Italy selama bertahun-tahun. Awal 1999, dia menjabat sebagai Presiden Scuola Superiore di Studi Umanistici di University of Bologna.

Eco dikenal juga sebagai ahli Abad Pertengahan, semiotika, filsuf, dan novelis. Selain The Name of the Rose, karya-karya Eco lainnya adalah Foucault's Pendulum, The Island of the Day Before, Baudolino, dan The Mysterious Flame of Queen Loana.

Download

No comments

Post a Comment