Tuesday, November 24, 2009

The Interpretation of Murder

Sigmund Freud dan Shakespear di Balik Pembunuhan Misterius. Pada 1909, seorang jenius besar, Sigmund Freud—yang pemikirannya tentang tingkah... thumbnail 1 summary

Sigmund Freud dan Shakespear di Balik Pembunuhan Misterius.
Pada 1909, seorang jenius besar, Sigmund Freud—yang pemikirannya tentang tingkah laku manusia, seks dan psikologi, telah menyulut perdebatan sengit di seluruh dunia—berkunjung ke New York, Amerika, untuk menerima penghargaan gelar kehormatan. Bersama Freud, datang juga murid sekaligus saingannya, Carl Jung.
Pada hari yang sama, di dalam sebuah penthouse mewah, seorang perempuan cantik hampir bugil, ditemukan terbunuh—dicambuki, disayat-sayat dan lehernya dijerat dengan dasi sutra. Seorang gadis bernama Nora Acton, nyaris menjadi korban kedua pembunuh itu. Saking traumanya, Nora tak dapat mengingat serangan yang menimpanya dan siapa yang menyerangnya. Karena diminta untuk memecahkan kasus ini, Dr. Stratham Younger—seorang dokter Amerika dan pendukung fanatik Freud—memohon bantuan Freud untuk dapat menguak siapa sebenarnya pembunuh itu dengan memulihkan ingatan Nora, gadis yang ternyata masa lalu keluarganya serumit masa lalu Younger.
Perburuan pembunuh misterius ini berlangsung di seluruh kota New York, dari ruang dansa yang anggun, Waldrof-Astoria, ke ruang-ruang pertemuan mewah Gramercy Park, melalui lorong-lorong rahasia, ke Chinatown, hingga ke gedung-gedung pencakar langit di Manhattan. Sementara perburuan terus berlangsung, Younger terseret-seret krisis lainnya: ia mengetahui ada serangkaian kejadian aneh yang ditengarai dimaksudkan untuk menjatuhkan nama baik Freud...

Download

No comments

Post a Comment